Selasa, 25 September 2012

aryo menak dan tujuh bidadari

Aryo Menakaryo menak dan tujuh bidadari

Dahulu kala ada seorang pemuda yang gemar berburu di tengah hutan, pemuda itu bernama Arya Menak. Pada hari ditengah bulan purnama, ketika dia sedang beristirahat dibawah pohon, dilihatnya cahaya sangat terang berpendar di pinggir danau. Karena rasa penasaran, perlahan-lahan ia mendekati sumber cahaya tadi. Alangkah terkejutnya, ketika dilihatnya tujuh orang bidadari sedang mandi dan bersenda gurau disana.

Arya Menak pun sangat terpesona oleh kecantikan ketujuh bidadari tersebut. Oleh karenanya timbul keinginannya untuk memiliki seorang diantara mereka. Dengan mengendap – endap Arya Menak, mengambil sebuah selendang dari salah satu ketujuh bidadari itu.

Tak lama setelah mereka mandi, ketujuh bidadari itu mengambil selendangnya masing – masing. Lalu,  Merekapun terbang kembali ke istana di surga kecuali yang termuda. Bidadari yang termuda itu tidak dapat terbang tanpa selendangnya. Iapun sedih dan menangis.

Aryo Menak kemudian mendekatinya. Ia berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi. Ditanyakannya apa yang terjadi pada bidadari itu. Lalu ia mengatakan: “Ini mungkin sudah kehendak para dewa agar bidadari berdiam di bumi untuk sementara waktu. Janganlah bersedih. Saya akan berjanji menemani dan menghiburmu.”

Bidadari itu rupanya percaya dengan omongan Arya Menak. Iapun tidak menolak ketika Arya Menak menawarkan padanya untuk tinggal di rumah Arya Menak. Selanjutnya Arya Menak melamarnya. Bidadari itupun menerimanya.

Dikisahkan, bahwa bidadari itu masih memiliki kekuatan gaib. Ia dapat memasak sepanci nasi hanya dari sebutir beras. Syaratnya adalah Arya Menak tidak boleh menyaksikannya.

Pada suatu hari, Arya Menak menjadi penasaran. Beras di lumbungnya tidak pernah berkurang meskipun bidadari memasaknya setiap hari. Arya Menak pun berpura – pura pergi dan Ketika isterinya sedang memasak, ia mengintip ke dapur melihat kekuatan gaib yang dilakukan oleh Istrinya. Tindakan ini membuat kekuatan gaib isterinya sirna.

Ketika akan memasak bidadari sangat terkejut dan sadar bahwa kekuatan yang Ia miliki telah sirna. Mulai saat itu, ia harus memasak beras dari lumbung Arya Menak. Lama kelamaan beras itupun makin berkurang. Pada suatu hari, dasar lumbungnya sudah kelihatan. Alangkah terkejutnya bidadari itu ketika dilihatnya tersembut selendangnya yang hilang. Begitu melihat selendang tersebut, timbul keinginannya untuk pulang ke surga. Pada suatu malam, ia mengenakan kembali semua pakaian surganya. Tubuhnya menjadi ringan, dan iapun akhirnya dapat terbang kembali ke istananya.

Ketika Arya Menak sadar bahwa bidadari tersebut meningalkan nya Ia pun menjadi sangat sedih. Sejak saat itu Arya Menak beserta keturunannya berpantang untuk memakan nasi.




0 komentar:

Posting Komentar